Researcher in a lab coat working on a scientific experiment with a petri dish and protective gear.

6 Kecelakaan yang Sering Terjadi di Laboratorium dan Cara Mencegahnya

Laboratorium adalah tempat yang penuh potensi inovasi dan penemuan. Namun, lingkungan ini juga menyimpan berbagai risiko yang dapat menyebabkan kecelakaan, baik yang ringan maupun serius. Oleh karena itu, penting untuk memahami jenis-jenis kecelakaan yang sering terjadi di laboratorium agar dapat mengantisipasi dan mencegahnya. Artikel ini akan mengulas enam kecelakaan yang paling umum terjadi di laboratorium beserta saran untuk menjaga keamanan bekerja.

1. Tumpahan Bahan Kimia

Tumpahan bahan kimia adalah salah satu insiden paling umum di laboratorium. Bahan kimia yang tumpah dapat menyebabkan iritasi kulit, luka bakar, atau bahkan kerusakan organ jika terhirup atau tertelan.
Pencegahan:

  • Gunakan wadah yang tepat dan tutup dengan rapat.
  • Selalu gunakan alat pelindung diri (APD) seperti sarung tangan, jas laboratorium, dan kacamata.
  • Segera bersihkan tumpahan sesuai prosedur yang telah ditentukan, menggunakan alat pembersih khusus.

2. Luka Akibat Benda Tajam

Luka akibat pecahan kaca atau alat tajam seperti pisau bedah sering terjadi, terutama saat memecahkan tabung reaksi atau menggunakan alat tanpa kehati-hatian.
Pencegahan:

  • Gunakan alat tajam dengan hati-hati dan sesuai instruksi.
  • Segera buang pecahan kaca atau alat yang rusak di tempat pembuangan khusus.
  • Kenakan sarung tangan pelindung yang tebal untuk melindungi tangan Anda.

3. Paparan Zat Beracun

Beberapa bahan kimia di laboratorium mengandung zat beracun yang dapat menyebabkan efek jangka pendek, seperti pusing dan mual, hingga efek jangka panjang seperti kerusakan organ.
Pencegahan:

  • Selalu baca label bahan kimia sebelum digunakan.
  • Kerjakan eksperimen di bawah fume hood untuk menghindari paparan langsung.
  • Pastikan ventilasi di laboratorium berfungsi dengan baik.

4. Kebakaran atau Ledakan

Kebakaran atau ledakan dapat terjadi akibat reaksi bahan kimia yang tidak terkontrol atau penggunaan alat yang tidak sesuai. Gas mudah terbakar juga menjadi salah satu penyebab umum.
Pencegahan:

  • Hindari mencampurkan bahan kimia tanpa pengetahuan yang jelas tentang reaktivitasnya.
  • Jauhkan bahan mudah terbakar dari sumber panas atau api.
  • Pastikan alat pemadam kebakaran selalu tersedia dan dalam kondisi siap digunakan.

5. Kesetrum

Alat listrik yang digunakan di laboratorium, seperti pemanas atau centrifuge, dapat menyebabkan kesetrum jika tidak digunakan dengan benar.
Pencegahan:

  • Periksa kabel dan steker alat sebelum digunakan untuk memastikan tidak ada kerusakan.
  • Jangan menyentuh alat listrik dengan tangan basah.
  • Gunakan perangkat listrik yang telah memenuhi standar keselamatan.

6. Inhalasi Uap Berbahaya

Uap dari bahan kimia seperti amonia, klorin, atau asam kuat dapat menyebabkan kerusakan pada saluran pernapasan, bahkan dalam jumlah kecil.
Pencegahan:

  • Gunakan masker atau respirator saat bekerja dengan bahan kimia yang menghasilkan uap.
  • Lakukan eksperimen di ruang dengan ventilasi yang memadai.
  • Hindari menghirup langsung bahan kimia dalam bentuk apa pun.

Tips dan Saran untuk Keamanan Bekerja di Laboratorium

Keselamatan kerja di laboratorium harus menjadi prioritas utama. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda terapkan untuk mencegah kecelakaan:

  • Selalu gunakan APD yang lengkap saat bekerja.
  • Ikuti prosedur kerja yang telah ditetapkan oleh laboratorium.
  • Pastikan untuk memahami sifat dan risiko bahan kimia yang digunakan.
  • Periksa kondisi alat sebelum dan sesudah digunakan.
  • Ikuti pelatihan keselamatan secara berkala untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.

Dengan mematuhi prosedur keselamatan dan tetap waspada, risiko kecelakaan di laboratorium dapat diminimalkan. Untuk memastikan laboratorium Anda dilengkapi dengan peralatan yang aman dan berkualitas, hubungi tim Parson di nomor (024) 76430286. Parson menyediakan berbagai alat laboratorium yang didesain untuk mendukung keselamatan dan efisiensi kerja.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top