Dalam dunia medis, akurasi adalah segalanya. Sedikit saja kesalahan dalam hasil pengukuran alat kesehatan bisa berdampak besar terhadap diagnosis, keputusan terapi, bahkan keselamatan pasien. Di sinilah peran kalibrasi alat kesehatan menjadi sangat krusial.
Kalibrasi adalah proses membandingkan hasil pengukuran alat dengan standar yang telah ditentukan untuk memastikan bahwa alat tersebut memberikan hasil yang akurat, konsisten, dan dapat dipercaya.
Apa Itu Kalibrasi Alat Kesehatan?
Secara sederhana, kalibrasi alat kesehatan adalah proses untuk memastikan bahwa alat-alat medis berfungsi sesuai dengan standar yang berlaku. Kalibrasi biasanya dilakukan dengan cara membandingkan alat dengan alat ukur standar (traceable ke standar nasional atau internasional) dan melakukan penyesuaian bila diperlukan.
Contoh alat kesehatan yang wajib dikalibrasi antara lain:
-
Tensi meter (sphygmomanometer)
-
Timbangan pasien
-
Termometer digital
-
Elektrokardiograf (EKG)
-
Alat infus otomatis
-
Inkubator bayi
-
Ventilator
Mengapa Kalibrasi Alat Kesehatan Begitu Penting?
Berikut ini adalah beberapa alasan utama mengapa kalibrasi alat kesehatan menjadi keharusan di fasilitas pelayanan kesehatan:
1. Menjamin Akurasi Hasil Pemeriksaan
Kesalahan pembacaan dari alat yang tidak terkalibrasi bisa berakibat pada diagnosis yang keliru. Misalnya, tensi meter yang melenceng bisa menyebabkan kesalahan dalam terapi tekanan darah pasien.
2. Mendukung Keselamatan Pasien
Alat yang tidak bekerja dengan presisi dapat menyebabkan kerusakan jaringan, overdosis obat, atau kegagalan prosedur. Kalibrasi membantu meminimalkan risiko tersebut.
3. Memenuhi Standar Kesehatan Nasional
Menurut regulasi dari Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), rumah sakit dan fasilitas kesehatan wajib melakukan kalibrasi alat secara berkala. Ini menjadi bagian dari standar akreditasi rumah sakit.
4. Meningkatkan Kepercayaan dan Kualitas Pelayanan
Fasilitas kesehatan yang rutin melakukan kalibrasi menunjukkan komitmen terhadap mutu dan profesionalisme. Ini akan membangun kepercayaan pasien dan mitra kerja.
5. Efisiensi dan Umur Pakai Alat
Kalibrasi bukan hanya untuk akurasi, tetapi juga membantu menjaga performa alat agar tetap optimal dan mencegah kerusakan dini.
Seberapa Sering Alat Harus Dikalibrasi?
Frekuensi kalibrasi bergantung pada jenis alat, frekuensi pemakaian, serta regulasi yang berlaku. Namun secara umum, alat kesehatan harus dikalibrasi minimal satu kali dalam setahun atau sesuai rekomendasi dari produsen alat.
Selain itu, kalibrasi juga harus dilakukan ketika:
-
Alat jatuh atau mengalami kerusakan
-
Ada perbedaan hasil yang mencurigakan
-
Setelah dilakukan servis besar
Siapa yang Berwenang Melakukan Kalibrasi?
Kalibrasi hanya boleh dilakukan oleh lembaga kalibrasi terakreditasi, seperti lembaga yang telah memiliki sertifikasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN). Hasil kalibrasi akan disertai sertifikat kalibrasi yang sah dan dapat ditelusuri.
Bagaimana Proses Kalibrasi Dilakukan?
Secara umum, proses kalibrasi meliputi:
-
Persiapan alat – alat dibersihkan dan dicek fungsinya
-
Pengukuran pembanding – alat dibandingkan dengan alat standar
-
Analisis deviasi – selisih nilai dibandingkan dengan batas toleransi
-
Penyesuaian (jika perlu) – alat disesuaikan agar kembali akurat
-
Dokumentasi hasil – penerbitan sertifikat kalibrasi resmi
Penutup: Investasi Akurasi, Investasi Keselamatan
Kalibrasi alat kesehatan bukan sekadar kewajiban administratif, tetapi merupakan investasi terhadap kualitas layanan dan keselamatan pasien. Fasilitas kesehatan yang memperhatikan aspek ini membuktikan komitmennya dalam menyediakan layanan terbaik dan terpercaya.
Parson Mendukung Kalibrasi Alat Kesehatan yang Akurat
Sebagai penyedia alat kesehatan terpercaya, Parson selalu mendorong fasilitas kesehatan untuk menjaga kualitas peralatan mereka. Produk-produk dari Parson sudah melalui proses pengujian dan siap digunakan secara optimal — dan kami mendukung program kalibrasi berkala melalui mitra resmi yang kompeten.